Adat Pernikahan Batak memang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Batak. Kombinasi antara kearifan lokal dan modernitas terlihat jelas dalam setiap prosesi pernikahan yang dilakukan. Pernikahan tidak hanya sekedar mengikat dua insan, namun juga melibatkan seluruh komunitas dan adat istiadat yang turun-temurun.
Dalam adat pernikahan Batak, terdapat berbagai prosesi yang harus dilalui mulai dari adat istiadat sebelum pernikahan, prosesi pernikahan itu sendiri, hingga adat setelah pernikahan. Semua prosesi ini mengandung makna yang dalam, yang bermuara pada pemersatuannya dua keluarga dan memperkokoh ikatan antar individu dalam masyarakat Batak.
Profesor Budi Satria, seorang ahli budaya Batak, menyatakan bahwa “adat pernikahan Batak merupakan cerminan dari kearifan lokal yang harus tetap dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda.” Menurutnya, adat pernikahan Batak mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan saling menghormati antar sesama.
Namun, dengan perkembangan zaman dan pengaruh budaya luar, adat pernikahan Batak pun mengalami sedikit perubahan menuju modernitas. Hal ini terlihat dari penggunaan busana adat yang semakin bergaya dan modern, serta penambahan elemen-elemen baru dalam prosesi pernikahan, seperti photo booth dan live streaming acara pernikahan.
Menurut Dian Pratiwi, seorang wedding planner yang sering menggelar pernikahan adat Batak, “kombinasi antara kearifan lokal dan modernitas membuat pernikahan menjadi lebih berwarna dan terasa lebih segar bagi pasangan pengantin maupun tamu undangan.” Dian juga menambahkan bahwa meskipun terjadi perubahan dalam adat pernikahan Batak, namun esensi dan makna dari adat tersebut tetap terjaga.
Dengan adanya kombinasi antara kearifan lokal dan modernitas dalam adat pernikahan Batak, diharapkan tradisi ini tetap dapat dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang. Sehingga, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam adat pernikahan Batak tetap dapat menjadi bagian dari identitas dan jati diri masyarakat Batak.