Adat pernikahan Bugis merupakan tradisi unik dan penuh berkah yang masih dijaga dengan kuat oleh masyarakat Bugis hingga saat ini. Pernikahan bagi masyarakat Bugis bukan hanya sekedar acara sakral, namun juga merupakan simbol kebersamaan dan persatuan antara dua keluarga.
Menurut Prof. Dr. A. Herry Yogaswara, seorang ahli antropologi budaya, adat pernikahan Bugis memiliki banyak nilai filosofis dan simbolis yang sangat mendalam. “Adat pernikahan Bugis tidak hanya sekedar ritual, namun juga merupakan representasi dari nilai-nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan persatuan yang tinggi,” ujarnya.
Salah satu tradisi unik dalam adat pernikahan Bugis adalah prosesi Mappacci, yaitu proses persiapan calon pengantin wanita sebelum pernikahan. Prosesi ini melibatkan seluruh keluarga dan kerabat dekat calon pengantin wanita untuk memberikan dukungan dan berkat.
Menurut Sitti Nur Aini, seorang tokoh adat Bugis, Mappacci adalah saat-saat yang penuh makna bagi calon pengantin wanita. “Prosesi Mappacci merupakan wujud dari kasih sayang dan perhatian keluarga terhadap calon pengantin wanita. Ini juga sebagai bentuk doa dan harapan agar pernikahan berjalan lancar dan diberkahi,” ungkapnya.
Adat pernikahan Bugis juga dikenal dengan prosesi Mapacci’na, yaitu proses penyambutan pengantin wanita oleh keluarga pengantin pria di rumah mereka. Prosesi ini menunjukkan keramahan dan kehangatan keluarga pengantin pria dalam menerima calon anggota keluarga baru.
Menurut Andi Iqbal, seorang pemuda Bugis yang baru saja menikah, prosesi Mapacci’na sangat membekas dalam ingatannya. “Saya sangat terharu dengan sambutan hangat dan ramah dari keluarga istri saat prosesi Mapacci’na. Itu membuat saya semakin yakin bahwa pernikahan kami akan diberkahi oleh Tuhan,” katanya.
Dengan menjaga dan merayakan adat pernikahan Bugis, masyarakat Bugis tidak hanya melestarikan warisan budaya nenek moyang, namun juga memperkuat ikatan kekeluargaan dan persatuan di tengah-tengah masyarakat. Adat pernikahan Bugis memang unik dan penuh berkah, sehingga patut dilestarikan dan dijunjung tinggi oleh generasi muda Bugis saat ini.