Adat pernikahan Tionghoa merupakan tradisi yang telah ada sejak zaman dahulu kala dan masih tetap dijaga serta dilestarikan hingga saat ini, meskipun kita sudah berada di era modern. Tradisi ini memiliki nilai-nilai dan makna yang sangat dalam bagi masyarakat Tionghoa.
Menurut seorang pakar budaya Tionghoa, Dr. Li Wei, adat pernikahan Tionghoa adalah bagian tak terpisahkan dari identitas dan warisan budaya yang harus dijaga dengan baik. “Adat pernikahan Tionghoa tidak hanya sekadar upacara, namun juga mencerminkan nilai-nilai seperti kesatuan, hormat kepada leluhur, dan kesetiaan dalam berumah tangga,” ujarnya.
Salah satu tradisi yang tetap dijaga dalam adat pernikahan Tionghoa adalah prosesi penentuan tanggal pernikahan. Menurut kepercayaan Tionghoa, pemilihan tanggal pernikahan harus dilakukan dengan seksama agar membawa keberuntungan dan keberkahan bagi pasangan yang akan menikah. “Tanggal pernikahan merupakan awal dari perjalanan hidup bersama, sehingga sangat penting untuk dipilih dengan hati-hati,” kata Bapak Tan, seorang sesepuh masyarakat Tionghoa.
Adat pernikahan Tionghoa juga mencakup berbagai macam ritual dan tradisi yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak keluarga. Mulai dari prosesi lamaran, tukar cincin, hingga upacara teh tambah merupakan bagian yang tidak boleh terlewatkan dalam sebuah pernikahan ala Tionghoa. “Setiap ritual memiliki makna dan simbolis yang dalam, sehingga harus dijalani dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan,” ungkap Ibu Chen, seorang ibu rumah tangga yang telah menjalani adat pernikahan Tionghoa secara tradisional.
Meskipun kita sudah berada di era modern dengan segala kemajuan teknologi dan gaya hidup yang berubah, adat pernikahan Tionghoa tetap dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. “Kita harus tetap menghormati dan melestarikan warisan budaya nenek moyang kita, termasuk dalam hal pernikahan. Karena adat pernikahan Tionghoa bukan hanya sekadar tradisi, namun juga merupakan bagian dari identitas kita sebagai bangsa,” tutup Dr. Li Wei.