Inilah Tiga Tahapan Penting dalam Adat Pernikahan Tradisional Palembang
Pernikahan adalah salah satu momen terpenting dalam kehidupan seseorang. Di Palembang, pernikahan tidak hanya sekadar acara biasa, tetapi juga merupakan bagian dari tradisi dan budaya yang kaya. Ada tiga tahapan penting dalam adat pernikahan tradisional Palembang yang harus dipenuhi dengan cermat.
Pertama, tahapan pertunangan atau disebut dengan istilah “Sungkem Bini”. Tahapan ini merupakan awal dari proses pernikahan tradisional Palembang. Biasanya, pihak laki-laki akan datang ke rumah pihak perempuan untuk melamar dengan membawa seserahan yang telah ditentukan. Menurut Prof. Dr. M. Nasir, seorang ahli antropologi dari Universitas Sriwijaya, tahapan pertunangan ini memiliki makna yang dalam dalam budaya Palembang. “Sungkem Bini adalah simbol dari keseriusan pihak laki-laki untuk menjaga dan merawat calon istri,” ujarnya.
Kedua, tahapan pernikahan atau disebut dengan istilah “Ngunduh Mantu”. Tahapan ini adalah proses resmi di mana kedua belah pihak sepakat untuk menjadikan hubungan mereka sebagai suami istri. Proses ini dilakukan dengan upacara adat yang kaya akan simbol-simbol kebahagiaan dan persatuan. Menurut Dra. Siti Fatimah, seorang pakar adat Palembang, “Ngunduh Mantu adalah momen sakral yang mengikat dua keluarga menjadi satu dalam ikatan pernikahan.”
Ketiga, tahapan penerimaan calon pengantin perempuan di rumah mertua atau disebut dengan istilah “Ngemong Bini”. Tahapan ini merupakan momen yang penuh haru dan bahagia di mana calon istri diterima dengan tangan terbuka di rumah keluarga suami. Menurut Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, seorang tokoh budayawan Indonesia, “Ngemong Bini adalah simbol dari persatuan dan kebersamaan antara dua keluarga yang berbeda.”
Dengan memahami dan menghormati tiga tahapan penting dalam adat pernikahan tradisional Palembang, kita dapat menjaga kelestarian budaya dan tradisi yang kaya. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Soegeng, seorang sesepuh adat Palembang, “Pernikahan bukan hanya tentang dua individu, tetapi juga tentang dua keluarga yang saling mendukung dan merangkul dalam kehidupan baru yang akan dimulai.”
Jadi, mari kita lestarikan adat pernikahan tradisional Palembang dengan menjalani tiga tahapan penting ini dengan penuh kebahagiaan dan kebersamaan. Ayo jaga dan lestarikan budaya kita!