Pernikahan adat Batak selalu menjadi perbincangan menarik karena kebiasaan unik yang dimiliki oleh masyarakat Batak. Dari mulai tata cara pernikahan hingga adat istiadat yang dilakukan, semuanya memiliki keunikan tersendiri yang patut untuk diketahui.
Salah satu kebiasaan unik dalam pernikahan adat Batak adalah adanya prosesi tukar cincin yang disebut dengan “mangulosi”. Dalam prosesi ini, calon pengantin wanita akan memberikan cincin kepada calon pengantin pria sebagai tanda kasih sayang dan komitmen mereka. Menurut pakar budaya Batak, Dr. Ramlan Hutagalung, “Mangulosi merupakan simbol dari ikatan yang kuat antara kedua belah pihak dan menunjukkan kesetiaan dalam hubungan pernikahan.”
Selain itu, kebiasaan unik lainnya dalam pernikahan adat Batak adalah adanya prosesi “mangalaksa”. Dalam prosesi ini, kedua belah pihak keluarga akan saling memberikan hadiah sebagai tanda terimakasih atas pernikahan yang dilangsungkan. Menurut Prof. Dr. Siti Kholifah, “Mangalaksa merupakan wujud dari rasa syukur dan kebahagiaan atas pernikahan yang diselenggarakan dengan lancar.”
Tak hanya itu, kebiasaan unik lainnya dalam pernikahan adat Batak adalah adanya prosesi “mangulosi boru”. Dalam prosesi ini, calon pengantin pria harus memberikan uang kepada keluarga calon pengantin wanita sebagai tanda keseriusan dan kemampuannya untuk mengurus keluarga di masa depan. Menurut Dra. Siti Kamariah, “Mangulosi boru merupakan bentuk dari tanggung jawab seorang pria dalam membina rumah tangga.”
Dengan kebiasaan unik yang dimiliki oleh pernikahan adat Batak, tidak heran jika banyak orang tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang budaya dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Batak. Sebagai bentuk pelestarian budaya, penting bagi kita untuk terus mempelajari dan memahami keunikan dari setiap kebiasaan yang ada dalam pernikahan adat Batak.