Memahami tujuan pernikahan dalam konteks kebahagiaan keluarga adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan sebelum memutuskan untuk menikah. Pernikahan bukan hanya sekedar mengikat dua orang dalam ikatan suci, namun juga merupakan pondasi dari sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis.
Menurut Dr. John Gottman, seorang pakar psikologi perkawinan, tujuan utama pernikahan adalah untuk menciptakan ikatan emosional yang kuat antara pasangan. Dalam bukunya yang berjudul “The Seven Principles for Making Marriage Work”, Dr. Gottman menyebutkan bahwa kebahagiaan dalam pernikahan dapat dicapai dengan saling memahami dan mendukung satu sama lain.
Tujuan pernikahan juga dapat dilihat dari sudut pandang agama. Dalam Islam misalnya, pernikahan memiliki tujuan untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah (QS. Ar-Rum: 21). Hal ini menunjukkan bahwa kebahagiaan keluarga merupakan salah satu tujuan utama dari pernikahan dalam Islam.
Namun, tidak semua pasangan memahami tujuan pernikahan dalam konteks kebahagiaan keluarga. Banyak yang terjebak dalam rutinitas sehari-hari dan lupa untuk saling mendukung dan memahami satu sama lain. Menurut Dr. Gary Chapman, seorang pakar hubungan percintaan, salah satu kunci kebahagiaan dalam pernikahan adalah dengan memahami bahasa cinta pasangan.
Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk selalu mengingat tujuan pernikahan mereka dalam konteks kebahagiaan keluarga. Dengan saling mendukung, memahami, dan menghargai satu sama lain, sebuah keluarga bisa menjadi tempat yang penuh dengan cinta dan kebahagiaan. Seperti yang dikatakan oleh Helen Keller, “The best and most beautiful things in this world cannot be seen or even heard, but must be felt with the heart.”
Jadi, mari kita semua memahami tujuan pernikahan dalam konteks kebahagiaan keluarga dan berjuang bersama untuk menciptakan keluarga yang bahagia dan harmonis. Semoga tulisan ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi semua pasangan di luar sana.