Perjalanan Sakral Menuju Pernikahan Sunda adalah sebuah proses yang penuh makna dan tradisi dalam budaya Sunda. Pernikahan merupakan salah satu momen sakral yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Sunda, dimana prosesi pernikahan diiringi dengan berbagai adat dan upacara yang khas.
Menurut Dr. Nurhayati Rahman, seorang ahli antropologi budaya dari Universitas Padjajaran, perjalanan menuju pernikahan Sunda memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang sangat kaya. “Adat dan tradisi dalam pernikahan Sunda tidak hanya sekedar seremoni, tetapi juga merupakan simbol dari kesatuan keluarga dan masyarakat,” ujar Dr. Nurhayati.
Dalam perjalanan sakral menuju pernikahan Sunda, terdapat berbagai tahapan yang harus dilalui oleh kedua calon pengantin. Mulai dari prosesi lamaran, tukar cincin, hingga akad nikah, setiap tahapan memiliki makna dan simbolis yang dalam. “Proses pernikahan Sunda mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai leluhur dalam membangun keluarga yang bahagia,” tambah Dr. Nurhayati.
Menurut Bapak Dedi Suhendar, seorang sesepuh adat Sunda, pernikahan merupakan titik puncak dari perjalanan cinta dan kesetiaan antara dua insan. “Perjalanan sakral menuju pernikahan Sunda mengajarkan kita untuk saling menghormati, saling mendukung, dan saling mencintai dalam segala situasi,” ujar Bapak Dedi.
Dalam budaya Sunda, pernikahan bukan hanya sekedar menyatukan dua keluarga, tetapi juga merupakan simbol dari kesatuan antara manusia dengan alam dan Tuhan. “Pernikahan Sunda mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas karunia yang diberikan dan menjalani kehidupan berumah tangga dengan penuh kebahagiaan dan keberkahan,” kata Ibu Siti Maryam, seorang guru adat Sunda.
Dengan demikian, perjalanan sakral menuju pernikahan Sunda bukanlah sekedar sebuah upacara formal, tetapi merupakan sebuah perayaan yang penuh makna dan kearifan lokal. Melalui prosesi pernikahan Sunda, generasi muda diharapkan dapat menjaga dan melestarikan tradisi serta budaya leluhur untuk diteruskan kepada generasi berikutnya.