Pernikahan adat Sasak merupakan salah satu tradisi yang kaya akan keunikan di Lombok. Tradisi ini telah menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Sasak di pulau indah ini. Pernikahan adat Sasak tidak hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga sarat dengan makna dan filosofi yang mendalam.
Salah satu keunikan dari pernikahan adat Sasak adalah prosesi adat yang melibatkan berbagai ritual dan upacara. Mulai dari prosesi lamaran hingga akad nikah, setiap tahapan pernikahan adat Sasak memiliki makna dan simbol tersendiri. Menurut Bapak M. Nurhidayat, seorang ahli budaya Lombok, pernikahan adat Sasak merupakan wujud dari kebersamaan dan kekeluargaan yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Sasak.
“Prosesi pernikahan adat Sasak tidak hanya melibatkan kedua mempelai, tetapi juga melibatkan seluruh keluarga dan masyarakat sekitar. Inilah yang membuat pernikahan adat Sasak begitu istimewa dan berbeda dari pernikahan adat di daerah lain,” ujar Bapak Nurhidayat.
Selain itu, keunikan lain dari pernikahan adat Sasak adalah tarian tradisional yang menjadi bagian tak terpisahkan dari upacara pernikahan. Tarian-tarian seperti Gandrung, Gendang Beleq, dan Lombok Sasak Dance menjadi hiburan yang meriah bagi para tamu undangan. Tarian-tarian ini juga memiliki makna dan pesan tersendiri yang melambangkan keharmonisan dan kebahagiaan dalam pernikahan.
Menurut Ibu Sri Wahyuni, seorang seniman tari asal Lombok, tarian tradisional dalam pernikahan adat Sasak memiliki nilai seni dan keindahan yang tinggi. “Tarian-tarian tradisional ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan atas pernikahan yang dilangsungkan,” ujar Ibu Sri.
Dengan segala keunikan dan keistimewaannya, pernikahan adat Sasak patut untuk diketahui dan dipelajari oleh generasi muda sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan. Melalui pernikahan adat Sasak, kita dapat belajar tentang nilai-nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan keharmonisan yang menjadi pondasi utama dalam membangun hubungan yang langgeng dan bahagia.