Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, ada baiknya jika kita mempersiapkan diri dengan baik agar terhindar dari stres dan konflik yang mungkin muncul. Mengatasi stres dan konflik sebelum pernikahan merupakan langkah penting untuk memastikan hubungan kita dengan pasangan tetap harmonis dan bahagia.
Menurut psikolog pernikahan, Dr. John Gottman, stres dan konflik dalam hubungan dapat menjadi pemicu perpecahan jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi stres dan konflik sebelum memasuki fase pernikahan.
Salah satu cara untuk mengatasi stres adalah dengan berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan pasangan. Dr. Susan Krauss Whitbourne, seorang psikolog klinis, menekankan pentingnya komunikasi dalam hubungan. “Dengan berbicara secara terbuka dan jujur, kita dapat mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran kita sehingga tidak ada yang tertahan di dalam hati,” ujarnya.
Selain itu, penting juga untuk mengelola waktu dan keuangan dengan bijak agar tidak menimbulkan stres yang berlebihan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Robert Epstein, seorang psikolog dan penulis buku “The Case Against Adolescence”, mengelola waktu dan keuangan dapat membantu mengurangi tingkat stres dalam hubungan.
Selain itu, penting juga untuk merencanakan liburan atau quality time bersama pasangan untuk menenangkan pikiran dan meredakan stres. Dr. John Grohol, seorang psikolog klinis, menyarankan untuk menghabiskan waktu bersama pasangan di luar rutinitas sehari-hari agar hubungan tetap segar dan harmonis.
Dengan mengatasi stres dan konflik sebelum pernikahan, kita dapat memastikan bahwa hubungan kita dengan pasangan akan tetap langgeng dan bahagia. Jadi, jangan ragu untuk berinvestasi waktu dan energi untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki fase pernikahan. Semoga hubungan kita semua selalu diberkati dan harmonis.