Pernikahan adalah institusi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam hubungan pernikahan, peran gender memainkan peran yang sangat vital. Peran gender dalam pernikahan membahas tentang kesetaraan dan kemitraan antara suami dan istri.
Menurut pakar gender, Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, “Peran gender dalam pernikahan haruslah didasari oleh kesetaraan dan kemitraan yang ideal. Suami dan istri harus saling mendukung dan bekerja sama dalam membangun rumah tangga yang harmonis.”
Kesetaraan antara suami dan istri dalam peran gender dalam pernikahan sangat penting untuk menciptakan hubungan yang sehat dan bahagia. Seorang istri tidak hanya dianggap sebagai ibu rumah tangga yang bertanggung jawab atas urusan rumah tangga, namun juga memiliki hak yang sama dengan suami dalam mengambil keputusan dan berkontribusi dalam kehidupan keluarga.
Sementara itu, kemitraan antara suami dan istri dalam peran gender dalam pernikahan mengacu pada kerja sama dan saling menghargai antara kedua belah pihak. Sebagai contoh, seorang suami tidak hanya berperan sebagai pencari nafkah keluarga, namun juga harus turut serta dalam melakukan pekerjaan rumah tangga dan mendukung karir istri jika dibutuhkan.
Dalam konteks peran gender dalam pernikahan, penting bagi pasangan suami istri untuk terbuka dan berkomunikasi secara jujur tentang harapan dan kebutuhan masing-masing. Dengan demikian, mereka dapat menciptakan hubungan yang seimbang dan berkesinambungan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh ahli psikologi perkawinan, Dr. John Gottman, “Kesetaraan dan kemitraan dalam peran gender dalam pernikahan adalah kunci utama untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan bahagia. Pasangan yang mampu bekerja sama dan saling menghormati akan memiliki hubungan yang kuat dan harmonis.”
Dalam kesimpulan, peran gender dalam pernikahan haruslah didasari oleh kesetaraan dan kemitraan yang ideal antara suami dan istri. Dengan demikian, mereka dapat membangun hubungan yang sehat, harmonis, dan bahagia dalam kehidupan berumah tangga.